Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID

Premier League: Graham Potter dan Perubahan Besar di West Ham United

Julen Lopetegui meninggalkan West Ham United dalam keadaan kacau, dan kini Graham Potter berusaha untuk memperbaiki keadaan dengan sejumlah perubahan signifikan. Ada kemungkinan bahwa Lopetegui, bersama dengan Tim Steidten dan akhirnya pemilik klub, telah menyebabkan West Ham United mengalami kemunduran yang cukup jauh. Meskipun David Moyes berhasil mencatatkan beberapa pencapaian di tim ini, ia juga tak bisa lepas dari tanggung jawab atas kondisi yang ada sekarang.

Setelah West Ham United berhasil membangun fondasi yang solid melalui kerja tim, semangat kebersamaan, dan keberhasilan mendatangkan talenta-talenta yang belum ditemukan di level tertinggi, mereka mulai kehilangan arah. Alih-alih membangun tim secara perlahan dan terstruktur dalam setiap jendela transfer dan musim, klub malah mengulang kesalahan-kesalahan lama yang telah menghambat perkembangannya selama ini.

Skuad yang ada semakin tua dan terkesan malas. Posisi-posisi penting seperti bek sayap dan penyerang dibiarkan tanpa perhatian untuk waktu yang lama. Proses rekrutmen pun berubah dari evolusi menjadi revolusi yang terpaksa dilakukan. Akibatnya, terlalu banyak pemain yang datang dalam waktu yang bersamaan, banyak di antaranya berasal dari luar negeri, dan sebagian besar merupakan pemain yang sudah melewati masa terbaik mereka.

Tidak ada cukup pemain muda yang dibawa ke klub, dan setelah menghabiskan dana sebesar 155 juta poundsterling untuk mendatangkan sembilan pemain dalam sebuah perubahan besar pada musim panas, West Ham United harus menghadapi proses perombakan lain di bawah manajer baru. Beruntung, sejauh ini Graham Potter tampaknya menjadi sosok yang tepat untuk menangani situasi ini dan SBOTOP akan mengulasnya.

 

PERUBAHAN BESAR DI AWAL

Perubahan pertama yang mencolok terjadi hanya dalam waktu 24 jam setelah Potter mengambil alih jabatan di klub London timur. Tim mulai bermain dengan intensitas tinggi, menekan lawan dengan jelas, sesuatu yang belum terlihat dalam hampir setahun terakhir ketika Potter pertama kali memimpin dalam kekalahan yang tidak menyenangkan di Piala FA melawan Aston Villa.

Selain itu, akademi yang sebelumnya diabaikan oleh Lopetegui, kini kembali menjadi fokus utama di tangan Potter. Akademi tersebut sebelumnya benar-benar diabaikan oleh Lopetegui, yang bahkan tidak memberikan menit bermain kepada pemain yang dilatih oleh klub sendiri. Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi di West Ham United, karena David Moyes dan manajer-manajer sebelumnya juga sering gagal memanfaatkan potensi pemain muda.

Namun, dengan datangnya Potter, pemain muda seperti Ollie Scarles dan Lewis Orford mendapatkan kesempatan bermain, menggantikan pemain yang jelas tidak memiliki masa depan jangka panjang di klub. Inilah yang diinginkan oleh para penggemar, yakni pemberian kesempatan bagi pemain muda yang memiliki potensi untuk berkembang bersama klub.

 

PEROMBAKAN DI RUANG GANTI DAN LAPANGAN LATIHAN

Perubahan terbesar terjadi di ruang ganti dan lapangan latihan. Di bawah Lopetegui, tim dikelola dengan pendekatan keras yang mengutamakan pemberian hukuman. Sebuah budaya saling menyalahkan terbentuk, di mana para pemain sering kali dipermalukan di hadapan rekan satu tim mereka. Salah satu contoh mencolok adalah ketika Lopetegui mempermalukan Mohammed Kudus di depan seluruh tim saat pertandingan melawan Brentford. Sebelum pertandingan itu, Kudus tercatat sebagai pemain yang paling sering merebut bola untuk timnya dalam 14 bulan terakhir, hanya kalah dari Bruno Guimaraes dari Newcastle United.

Namun, Lopetegui menuduh Kudus tidak bermain untuk tim dan memarahinya di ruang ganti. Kudus pun marah dan ditarik keluar pada babak pertama sebagai contoh dari pelatih yang ingin menunjukkan siapa yang berkuasa. Peristiwa ini menjadi awal dari masa jabatan Lopetegui yang paling singkat dalam sejarah West Ham yang telah berusia 130 tahun.

Konflik-konflik lain juga terjadi dengan pemain seperti Edson Alvarez, Guido Rodriguez, dan Jean-Clair Todibo, hingga ada insiden fisik antara Lopetegui dan Todibo. Pemain-pemain ini mulai menunjukkan ketidaksenangan secara terbuka terhadap manajer, dan para penggemar pun merasa jengah dengan penampilan buruk tim serta konferensi pers Lopetegui yang tak kalah mengecewakan.

Salah satu keputusan pertama Lopetegui setelah datang ke West Ham United adalah menghapus kebiasaan pemain melakukan perjalanan secara individu untuk pertandingan tandang. Dia memutuskan bahwa tim harus selalu bepergian bersama menggunakan bus. Selain itu, dia juga mengurangi jumlah hari libur pemain secara drastis.

Menurut Don Hutchison, mantan pemain West Ham United yang memiliki kontak dengan staf pelatih, Rush Green, fasilitas pelatihan klub, terasa mati di bawah kepemimpinan Lopetegui. Dia bahkan mengatakan bahwa Lopetegui dijuluki ‘Manuel Pellegrini versi kedua’ oleh sebagian orang.

 

BUDAYA KEKELUARGAAN DAN KESEIMBANGAN HIDUP

Premier League musim ini jadi tantangan besar West Ham United
West Ham United masih bersaing di Premier League

Graham Potter dengan cepat melakukan perubahan signifikan di West Ham United. Salah satu langkah pertama yang dia lakukan adalah menyampaikan pesan kepada seluruh tim bahwa budaya saling menyalahkan harus dihentikan. Potter menegaskan bahwa dia ingin pemain-pemain melihat satu sama lain sebagai keluarga, dan dia juga memberikan kebebasan lebih untuk pemain untuk menghabiskan waktu bersama keluarga mereka, dengan mengembalikan hari libur yang sebelumnya dikurangi secara drastis oleh Lopetegui.

Atmosfer di ruang latihan langsung berubah. Pemain-pemain yang sebelumnya tampak lesu dan tertekan kini kembali tersenyum dan lebih energik. Performa tim di pertandingan-pertandingan juga menunjukkan perbedaan yang mencolok, meski ada satu kekalahan buruk melawan Crystal Palace. Namun, secara keseluruhan, gaya permainan West Ham United di bawah asuhan Potter jauh lebih segar dan optimis dibandingkan di bawah Lopetegui.

Selain itu, ada perubahan besar dalam filosofi rekrutmen. Potter, bersama dengan kepala rekrutmen yang baru, Kyle Macauley, kini menargetkan pemain-pemain muda yang penuh semangat untuk memperbarui skuad. Langkah pertama mereka adalah mendatangkan striker muda berusia 20 tahun, Evan Ferguson.

 

FILOSOFI BARU

Salah satu contoh terbaik dari filosofi baru Potter bisa terlihat dalam keputusan yang diambilnya pada akhir pekan ini. Sumber-sumber mengatakan bahwa Lopetegui berencana membawa tim ke luar negeri untuk kamp pelatihan di tengah musim, jika tim memiliki akhir pekan yang bebas, seperti yang terjadi setelah West Ham United tersingkir dari Piala FA. Langkah ini tentu akan membuat pemain-pemain terpisah dari keluarga mereka untuk waktu yang lebih lama, dan manfaat dari kamp pelatihan tersebut dipertanyakan mengingat kondisi tim yang tidak memiliki banyak hal yang bisa dikejar lagi di musim ini.

Sebagai gantinya, Potter memberikan pemainnya akhir pekan bebas untuk menikmati waktu bersama keluarga mereka. Aaron Wan-Bissaka, misalnya, terlihat sedang berlibur di Paris. Sementara itu, Potter menggunakan “akhir pekan bebas” untuk memberikan wawancara panjang dan mendalam dengan West Ham’s Iron Cast, di mana dia berbicara tentang bagaimana menghapus budaya ketakutan dan saling menyalahkan serta menunjukkan bahwa dia benar-benar memahami West Ham United. Dengan perubahan besar yang dilakukan oleh Graham Potter, West Ham United tampaknya menemukan kembali semangat dan arah yang telah lama hilang. Meskipun Lopetegui dan Steidten mungkin telah menyebabkan kerugian besar bagi klub, Potter jelas merupakan orang yang tepat untuk memulihkan keadaan dan membawa West Ham kembali ke jalur yang benar.

   

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Chat Langsung